sempat ramai, membuat sendiri hilang makna seketika
alam bagian mana saja mendukung bahagia, dibalik awan
mendung berbalut luka
menjadi penguasa diri, yang mengubah raga hanya menjadi
peraga
bukan lagi perasa sesungguhnya, melainkan sudah ditaburi
beberapa bumbu lain diri sendiri
bersorak ramai
melupakan tataan bagaimana setelahnya
hanya menikmati bagian ini saja, yang spontan tercipta meskipun selalu menyimpang dari nyata
padahal jatuh adalah bagian terakhirnya
-
kemudian meminta untuk baik baik saja setelah tidak sama
sekali merubahnya
meminta untuk lebih baik dari hari ini, padahal hari ini
akan lampau
penyebutan masa depan sejauh apa yang diinginkan? bukankah
setiap hari esok adalah masa depan? sabtu maupun minggu
ingin ataupun tidak, akan bertemu dengan semua yang lebih
menyeramkan
meskipun layu, redup, sirna dan hampa mempunyai satu makna
kosong yang tidak mempunyai makna pun, bernyawa setelah kamu membacanya
meskipun layu, redup, sirna dan hampa mempunyai satu makna
kosong yang tidak mempunyai makna pun, bernyawa setelah kamu membacanya
memikirkan semua mimpi akan membuat tidak pernah tekun untuk
salah satunya
meminta semua menjadi nyata, tapi lelah selalu dikeluh
tanpa mau berjalan lebih jauh, tanpa mau berfikir lebih
banyak, tanpa mau berkata apa apa
maunya dihampiri ombak tanpa mau tenggelam