Untuk segala pelik yang dirasa hari ini.
Ruang yang kau buat dalam diriku, pun juga milikmu.
Boleh disini sampai kapanpun.
Sampai pulih, dan pelik lagi pun ini akan tetap menjadi milikmu.
Tempat pulangmu, resahmu, bahagiamu.
Satu minggu, satu bulan dan akan jadi selamanya jika kamu tetap disini.
Sayangku, tidak semua bagian pahit di dunia harus dilupakan.
Kadang kamu hanya butuh tenang untuk menerima semua keadaan.
Berhenti untuk bahagia bukan sebuah kesalahan, kamu juga berhak merenung dan menjadikan beberapa salah menjadi syukur.
Kita berdua sama-sama menjalani semuanya.
Tapi kita harus berani untuk menerima.
Karna akan lebih banyak yang kita hadapi, tetap bersamaku.
Nanti kita akan baik-baik saja.
Rabu, 29 Januari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
siapa yang paling terang
tak ada warta, tak ada warna menjenguk arang yang ditinggalkan apinya menyapa tanah basah yang kehilangan jejaknya memanggil hujan dengan...
-
tak ada warta, tak ada warna menjenguk arang yang ditinggalkan apinya menyapa tanah basah yang kehilangan jejaknya memanggil hujan dengan...
-
terkadang waktu bagai buku lapuk yang tergeletak menyaksikan manusia meninggalkan jejak bergerak ke rumah pengabdian, beranjak dari keny...
-
Pernah hampir terbunuh sama pikiran sendiri. Entah darimana datengnya, apa alasannya. Pernah hampir rapuh karna langkah sendiri. Berjalan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar