Selasa, 28 Februari 2023

memesan takdir

kembali  kubuka 

lontar lusuh yang penuh dengan namamu 

kembali kukenang

saat tawa tangis berdenyut seimbang 


kita memesan takdir 

di hadapan sungai tenang 

tak ada arus berlawanan 

tak ada angin kencang 


lalu menadah tangan, 

memesan untuk terus mekar,

memesan tak ada layu yang dipersembahkan,

namun pesanan tak sampai


bagaimana dengan doamu?

apakah masih memanggil namaku?

siapa yang paling terang

tak ada warta, tak ada warna  menjenguk arang yang ditinggalkan apinya  menyapa tanah basah yang kehilangan jejaknya  memanggil hujan dengan...