Menjadi besar tidak selalu mampu untuk kuat
Memiliki kulit tebal pun mampu tersayat
Terdengar suara besar setiap satu dari empat kakiku melangkah maju
Aku kibaskan belalai panjang dan telinga lebarku
Membuka suara meminta mereka untuk takut, dan mengeluarkanku
Aku tidak butuh sanjungan bahwa aku hebat
Karna menjadi kecil akan mampu menyelinap di sela pintu kayu
Menjadi mungil akan tidak terlihat, seakan mengihilang
Mempunyai sayap akan mampu terbang, melihat yang tidak melulu kandang ini
Tubuh besar tidak mampu melawan, mereka mempunyai yang dapat menyakitiku
Ingin tidak makan, supaya tidak bertambah besar
Lalu bernafas tenang layaknya gajah di tengah hutan
Malah dipaksa keluar untuk menari, membuat orang tertawa, tanpa mereka tau sulitnya tertawa untuk diriku sendiri
Mencari dimana bayi kecil yang seharusnya ku rawat hingga kini
Terpisah oleh jantan yang baik hati
Menjadi gajah tidak selalu mudah, megah, mewah, dan semua yang kalian lihat
Aku juga mau, terbebas dari kandang ini, tidak lagi dipaksa mengikuti sirkus lagi
Ingin mencari keluarga dan membuat sirkus sendiri
Nanti hanya kita yang menikmati
Tanpa manusia yang mudah marah
Tanpa sebuah aturan payah
Minggu, 24 November 2019
Selasa, 05 November 2019
Yay, I got you!
Kemudian saat aku menjadi satu-satunya kegelapan yang tidak
mempunyai terang, kamu datang sebagai sabit yang sederhana. Sebagian, tapi
mampu mendamaikan semuanya. Tidak hanya menjadikanku terang, tetapi mau
bersamaku dalam kegelapan.
Bersembunyi dimana selama ini? Dibalik dinding besi atau
dibalik lukamu sendiri? Jangan mau lagi menjadi siapapun. Kamu datang sebagai
dirimu sendiri dan harus bersamaku dengan itu. Biar kita menjadi naturalnya
kita.
Kita ada untuk sebuah cerita yang belum pernah kutulis
sebelumnya dan akan menjadi cerita yang kutulis selamanya. Kamu sedang banyak-banyaknya memenuhi pikirianku dan akan selalu seperti itu. Kalau kutulis semua, tanganku menjadi abu, tapi aku mau kamu tau ceritaku. Makanya, duduk di sampingku saja ya? Nanti aku ceritakan semuanya, apa saja.
Tidak usah membuang
lelah untuk mencari pagi lagi, pagimu disini sudah siap untuk kejutanmu yang belum ku tau. Aku harap kamu juga seperti itu.
Matahari akan tetap cantik seperti itu setiap harinya. Ia
akan tetap cerah, ada atau tidaknya kita nantinya, kamu dan aku sudah berusaha sepenuhnya.
Dalam sedikit waktu tetapi mampu membuat damai kedua luka. Tapi
setelah ini, semua waktu yang kita ambil untuk bahagia bersama, ya?
Jangan takut dengan mendung dalam cerita kita, kamu kan sabit
yang menemani pagi, seharusnya kita sama-sama kuat untuk tetap terang.
Kalaupun air yang membawamu ke pesisirku, aku berterima kasih
banyak karna air itu mampu membawa anugrah terbesar untukku, itu kamu.
Langganan:
Komentar (Atom)
siapa yang paling terang
tak ada warta, tak ada warna menjenguk arang yang ditinggalkan apinya menyapa tanah basah yang kehilangan jejaknya memanggil hujan dengan...
-
tak ada warta, tak ada warna menjenguk arang yang ditinggalkan apinya menyapa tanah basah yang kehilangan jejaknya memanggil hujan dengan...
-
terkadang waktu bagai buku lapuk yang tergeletak menyaksikan manusia meninggalkan jejak bergerak ke rumah pengabdian, beranjak dari keny...
-
Pernah hampir terbunuh sama pikiran sendiri. Entah darimana datengnya, apa alasannya. Pernah hampir rapuh karna langkah sendiri. Berjalan j...