Kamis, 05 November 2020

Lelaki, Wanita dan Jarak

 

 

Lelaki

Jika 3 bulan hanyalah jangkauan hari menuju titik temu, akan aku jaga dan berikan yang sebaik-baiknya saat nanti bertemu. Akan aku jaga pula, putaran bola mata di setiap perjalan yang sudah tidak diiringi lagi kabar olehmu. Makan yang banyak, supaya tubuhmu tetap terjaga sehat. Jadilah Pemimpi yang membanggakan untukku, meskipun disisi ragu aku mengkhawatirkanmu, Pijakan kakimu di kota jauh akan membekas lama, dan meninggalkan jejak kita berdua di kota yang sama, Jika kita dipertemukan kembali, aku yakin kamu tidak akan kecewa karena aku sudah berubah mencapai yang lebih baik karena aku telah menjaga kita dengan sebaik-baiknya.

Wanita

Kali ini memang masih sama tujuan tetapi harus berbeda langkah. Aku akan mengucap janji yang sama beberapa kali sebelum aku pergi. Supaya kamu percaya, yang aku gapai memang murni sebuah mimpi bukan mencari pengganti lelaki. Karena sebaik-baiknya pasangan adalah ketika menemani saat belum memiliki semua ini. Ini hanya sebuah cela kecil untuk mencapai harapan yang besar. Kamu harus tenang tanpa aku, dan jaga hatimu supaya tidak meramu. Aku akan berjanji baik-baik saja untukmu, meskipun kamu akan tetap mengkhawatirkanku. Disini aku dijaga baik oleh negara, dan juga do'amu. Doa yang disampaikan lantang ataupun berbisik, pasti akan sampai dan berbalik. Baik-baik juga disana, jalannannya sudah berjanji akan menemanimu.

Jarak

"saya (jarak) yang paling berperan jahat untuk kalian" -begitukan?

Kalian salah paham, saya diciptakan untuk kalian saling percaya dan menjaga rasa tanpa raga. Selesai bukanlah sebuah pilihan, tapi keputusan. Berbalik atau tidak, kini tidak adalagi kepercayaan. Yang diharapkan akan tumbuh, nyatanya ia berlabuh. Mencari dermaga yang leebih cantik senjanya.

Yang ditinggalkan pun, tidak berhak mempertahankan. Karena meski hubungan adalah 2 orang, tapi tanggungjawab tetap pada sendiri-sendiri. Yang memilih pergi, dia yang lebih cepat menyesali.

Seharusnya sudah diketahui, perihal aku (jarak) hanyalah hitungan kilometer, memejamkan matapun kau dapat mengalahkanku. Meskipun di dalam mimpi, keindahan yang diimpikan akan disayang.

Tetapi ya sudah, jika kalian memilih selesai berarti tugasku pun juga. Tidak adalagi pesan suara yang diamanahkan.

Gatau juga sih, terserah aja

 

Menjadi mimpimu setiap malam, seperti apa ya?

Menjadi keinginan yang kamu usahakan untuk tercapai, seperti apa ya?

Menjadi angan yang pastinya sudah tidak perlu di tanyakan. Kamu menyeretku untuk memberikan titik ku tepat di hangat dekapanmu. Kamu tidak membiarkan aku meneruskan kalimat yang jika di teruskan pun, akan tetap kamu tujuanku.

Sempat menangkap genggaman, sampai tanganku membiru dan kaku. Tidak ada sedih kala itu. Jika saja kedua tanganku bisa di genggam seterusnya olehmu, akan ku biarkan ragaku menjadi milikmu.

Tidak ada kasar tangan yang menggores kecil di permukaan pipiku. Yang meratakan air yang jatuh dari pelupuk mataku.

Kamu telah memenangkan kita. Kita yang jelas hanya tersisa kamu, sedangkan aku sudah musnah dengan semua amarah. Ini bukan sebuah perlombaan. Hanya saja kamu sebagai pemenang yang mampu mempertahankan ego paling benar kapanpun kamu ada.

Jika kamu kelelahan dalam mempertahankan, aku sudah tidak lagi akan menguatkan. Seharusnya kamulah yang paling kuat. Karena aku telah singkir dan tak lagi terukir. Kulit yang seharusnya mampu melindungiku dari apapun itu, sudah lusuh dan tak lagi utuh. Sudah habis yang seharusnya masih ku pegang erat.

Sayangnya, waktu itu aku terlalu menyayangimu. Hingga aku melepaskan semua yang menguatkanku untuk menggenggam tanganmu. Aku kira kamu yang paling kuat untuk membuat ku menjadi hebat.Ternyata kamulah pembuat sekat nyata dan harapan.

Tidak diduga sekian lama dipercaya ternyata menjadi seorang penyimpan dusta. Perlihat percakapan berarah itu hilang makna. Kaimat-kalimat terbang itu tak terkendali di dalam jurang.

 

siapa yang paling terang

tak ada warta, tak ada warna  menjenguk arang yang ditinggalkan apinya  menyapa tanah basah yang kehilangan jejaknya  memanggil hujan dengan...