Semesta, aku menyambutmu lebih risau hari ini
Langitmu pun sama, masih merintik
Tidak jauh beda dari letak rona merah yang dihias indah
Masih dengan hari-hari pencarian jati diri
Memikirkan pikiran landai yang tidak pernah usai
Memimpikan gapai yang tak berujung dan tetap terkurung
Bahagia sedang tidak seirama, ia bersama lawannya
Lawan yang lebih nyaring deringnya
Lawan yang dirisaukan semua yang bernyawa
Hidup sedang menunjukan kehidupannya
Yang tidak melulu membahas akan kemana pergi, akan siapa
yang menemani, akan bagaimana nanti
Itu adalah teka-teki waktu tanpa petunjuk
Bahkan sebelum berani itu ada, kau sudah harus menghadapinya
Kalau hari ini dipersembahkan yang terindah, hari esok ada
lagi?
Iya, ada lagi yang menyedihkan?
Yang di terima dengan pura-pura lapang
Yang di terima dengan pura-pura senang
Yang di terima dengan kasih
Pertanyaan tidak akan menemukan jawaban, jika tidurmu kurang
Beristirahatlah dari segala hal yang akan curam
Tidak lain yang dinikmati hari ini, akan selesai cepat nanti
Memang banyak yang diharapkan berakhir sama seperti cerita,
tapi tidak tercipta
Ya, begini saja
Menunggu bahagia mendapat jatahnya
Dengan hati yang senantiasa menerima lubangnya
Kamu akan bahagia, entah bagaimana proses kamu
mendapatkannya.
Tuhan tidak akan menyia-nyiakan bibir manismu untuk selalu
tertutup
Dalam beberapa hitungan, kamu akan bahagia dengan sederhana,
setelah kamu mensyukuri semuanya.
Hari ini oksigen masih kau hirup, kan?

Tidak ada komentar:
Posting Komentar