Jumat, 30 Juli 2021

Cermin Sayang

 


Yang kau lihat tegak lurus denganku

Adalah kaki yang sama

Saat aku melompati batu

Saat aku memikul kayu

Saat aku bersamamu

Cerminku ini akan retak dan lusuh

Kucari penggantinya yang tidak sepertinya

Maukah kau, duhai sayangku?

Yang memahat tawa merdu

Yang pula menangis pilu

Yang mampu menjadi satu

Dengan suka rela menjadi bayanganku

Maukah kau, duhai sayangku?

Jika kau cermin

Retak pun tetap ku sayang

Lusuh pun akan ku belai

Maukah kau, duhai sayangku?

Hanyalah kau, duhai sayangku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

siapa yang paling terang

tak ada warta, tak ada warna  menjenguk arang yang ditinggalkan apinya  menyapa tanah basah yang kehilangan jejaknya  memanggil hujan dengan...