Telah di titipkan kepada Pramuka, kita yang awalnya merasa tidak ada bergunanya untuk menjaga semesta.
Telah di ajarkannya oleh Pramuka, semua yang mengenai saling menyayangi, kepada
siapun yang hidup maupun yang butuh kehidupan.
Hutan rindang yang hanya di gariskan jalan setapak dijadikan petualangan untuk kita yang tidak mempunyai rasa takut, kecuali kepada
Sang Pencipta.
Cahaya kecil di balik kerumunan daun akan di jadikan tujuan ke arah mana selanjutnya.
Satu meresa lelah, semuanya harus berusaha agar tidak kalah.
Dinginnya sudah bukan lagi ketika menghadapi sifat manusia yang dicinta,
tetapi ketika api unggun, hanya menyisakan arang yang di tinggalkan oleh apinya.
Nyamannya sudah bukan lagi berada di bahu manusia yang disayang,
tetapi ketika tenda yang kamu diami, tidak basah karena jatuhnya air bumi.
Jika merasa sendiri, berkawan dengan mereka akan merasa dilengkapi.
Jika dipeluk sepi, bersama mereka akan saling menyayangi.
Selamat hari Pramuka, dari aku yang dulunya tidak tau apa – apa tetapi di perkenalkan dengan organisasi yang luar biasa.
Selasa, 13 Agustus 2019
Pramuka Kita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
siapa yang paling terang
tak ada warta, tak ada warna menjenguk arang yang ditinggalkan apinya menyapa tanah basah yang kehilangan jejaknya memanggil hujan dengan...
-
tak ada warta, tak ada warna menjenguk arang yang ditinggalkan apinya menyapa tanah basah yang kehilangan jejaknya memanggil hujan dengan...
-
terkadang waktu bagai buku lapuk yang tergeletak menyaksikan manusia meninggalkan jejak bergerak ke rumah pengabdian, beranjak dari keny...
-
Pernah hampir terbunuh sama pikiran sendiri. Entah darimana datengnya, apa alasannya. Pernah hampir rapuh karna langkah sendiri. Berjalan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar