Kamis, 26 September 2019

Indonesia, September 2019


Foto dari twitter @NasrulZulmi


Seluruh warga negara Indonesia bersorak ramai. 
Menegur yang seharusnya bekerja dengan betul.
Pemuda pemudinya merupakan sebagian dari seluruh warga negara yang diresahkan. 
Sudah saatnya Indonesia kembali diperjuangkan. 
Mereka berteriak di depan gedung agung, demi sebuah keadilan. 
Keringat jatuh bercucuran, tidak memaknai kelelahan. 
Menghilangkan waktu luang, yang seharusnya digunakan untuk memperoleh pembelajaran. 

Teriakan yang keras dan ramai tidak mampu terdengar oleh kau, Sang Pemilik Jabatan. 
Kau tetap saja berdiam diri pada aman dan nyaman, tanpa perduli keluh kesah dari penjuru negeri. 

Seperti manusia tidak bertelinga. 

Padahal, yang membawa kau berada disana adalah kita. 
Rakyat yang sudah mempercayai dengan sepenuh hati kepada pemimpinnya. 
Bukan buah yang dipetik, justru ulat yang didapat. 

Kepada penghianat terhormat, kursimu memang lebih tinggi dari rakyatmu. 
Tetapi sujudmu tetap setara dengan semua rakyat yang jumlahnya lebih banyak dari uang yang kau dapat.
Kembalikan bangsa kami yang damai dengan semua peraturan yang tidak merugikan. 
Apa tidak cukup suara kita mewakili seluruh keluh rakyatmu? 
Jika memang tuli, tulilah dalam korupsi. 
Jangan memikirkan yang baik untuk diri sendiri, kau sudah dipercaya negeri ini. 

7 tuntutan yang kami teriakan ini untuk mencapai keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia. 
Jika memang tidak mampu, turunlah dari kursimu nan suci itu. 
Jika memang tidak bisa bertanggung jawab, tidak perlu menjabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

siapa yang paling terang

tak ada warta, tak ada warna  menjenguk arang yang ditinggalkan apinya  menyapa tanah basah yang kehilangan jejaknya  memanggil hujan dengan...