Minggu, 03 Mei 2020

Tulisanmu


Huuhh...
Benar-benar pagi itu, suka sekali membuat malamnya menjadi kusut
Suruh rangkai kalimat katanya, gila, padahal jagoku membuat bahu ternyaman untuknya
Insan indah ciptaan tuhan yg datang mengetuk hati, yang entah, sudah lama tertutup
Menghampiri dengan lembut, namun matanya penuh dengan keseriusan, tegang, dan ketakutan yg masih terpancar
Masa lampau melekat diretina matanya
Seakan ingin berbicara, memastikan,
Apakah kau bakal sama seperti dirinya?
Makhluk sempurna, namun tetaplah seorang manusia
Memandang orang lain setinggi langit, sampai kadang lupa bahwa dirinya bahkan bisa mencapai angkasa
Insecurity yang meremas mimpi
Suasana hati yang mudah untuk dirubahnya, namun untuk menatap retinaku merupakan salah satu hal tersulit baginya
Kalo aku ceritakan kepada panda, apa dia bakal percaya klo pemiliknya membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menatap sepasang mata didepannya?
Pantai, hujan, langit jingga, bunga matahari.
Panda, koala, gajah, minke.
Dan aku?
Sedikit dari banyak hal yg disukainya, bersamaan dengan Kunto Aji dan Pamungkas ditelinganya.
Wanitaku, yang kini menjadi sebutannya untukku
Lelaki yang sulit menuai janji, namun lebih suka dengan bukti yg dinanti
Ah notifikasi, barusan dia meminta tulisanku ini
Untuk mendeskripsikan dirinya, dia kira cukup dalam satu paragraf?
Bahkan untuk menulis tentang kelembutan suaranya di buku catatan arisan pun tak mungkin sampai
Apalagi keseluruhannya?
Itu tersimpan rapat didalamku
(dia menyebut namaku), aku menyayangimu. 

by, moon 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

siapa yang paling terang

tak ada warta, tak ada warna  menjenguk arang yang ditinggalkan apinya  menyapa tanah basah yang kehilangan jejaknya  memanggil hujan dengan...