Huuhh...
Benar-benar pagi itu, suka sekali
membuat malamnya menjadi kusut
Suruh rangkai kalimat katanya,
gila, padahal jagoku membuat bahu ternyaman untuknya
Insan indah ciptaan tuhan yg
datang mengetuk hati, yang entah, sudah lama tertutup
Menghampiri dengan lembut, namun
matanya penuh dengan keseriusan, tegang, dan ketakutan yg masih terpancar
Masa lampau melekat diretina
matanya
Seakan ingin berbicara,
memastikan,
Apakah kau bakal sama seperti
dirinya?
Makhluk sempurna, namun tetaplah
seorang manusia
Memandang orang lain setinggi
langit, sampai kadang lupa bahwa dirinya bahkan bisa mencapai angkasa
Insecurity yang meremas mimpi
Suasana hati yang mudah untuk
dirubahnya, namun untuk menatap retinaku merupakan salah satu hal tersulit
baginya
Kalo aku ceritakan kepada panda,
apa dia bakal percaya klo pemiliknya membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menatap
sepasang mata didepannya?
Pantai, hujan, langit jingga,
bunga matahari.
Panda, koala, gajah, minke.
Dan aku?
Sedikit dari banyak hal yg
disukainya, bersamaan dengan Kunto Aji dan Pamungkas ditelinganya.
Wanitaku, yang kini menjadi
sebutannya untukku
Lelaki yang sulit menuai janji,
namun lebih suka dengan bukti yg dinanti
Ah notifikasi, barusan dia
meminta tulisanku ini
Untuk mendeskripsikan dirinya,
dia kira cukup dalam satu paragraf?
Bahkan untuk menulis tentang
kelembutan suaranya di buku catatan arisan pun tak mungkin sampai
Apalagi keseluruhannya?
Itu tersimpan rapat didalamku
(dia menyebut namaku), aku menyayangimu.
by, moon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar